PARAGRAF DEDUKTIF DAN INDUKTIF
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
anugerahNya. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas paper ini dengan baik.
Paper ini merupakan hasil pengumpulan data mengenai “PENALARAN INDUKTIF DAN
PARAGRAF INDUKTIF” sebagaimana yang akan menjadi acuan pembelajaran dalam
bidang studi mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan paper ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca demi kesempurnaan paper ini.
Jakarta, 3 September 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan Paper
1.3 Permasalahan
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paragraf Induktif
2.2 Penalaran Induktif
2.3 Jenis-jenis Penalaran Induktif
BAB 3. DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akat terbentuk proposisi – proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan
premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi
(consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
2. Tujuan Penulisan Paper
Penulisan Paper ini bertujuan sebagai berikut :
Dalam rangka peningkatan mutu Bahasa Indonesia dalam menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional dan dinamis, berpandangan luas sebagai manusia intelektual.
Dalam rangka memahami, menganalisa konsep penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Selain itu tujuan penulisan paper ini adalah untuk menambah nilai pada mata kuliah Bahasa Indonesia 2.
3. Permasalahan
Ada dua metode dalam penalaran tapi disini saya hanya membahas mengenai metode penalaran Induktif dimana metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
BAB 3
PEMBAHASAN
1. Pengertian Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan
peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang
mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Penalaran induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus
sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran induktif merupakan
kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan dan melakukan
penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup mengamati
lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari
suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak
tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci
sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
3. Jenis - Jenis Penalaran Induktif
Aspek dari penalaran induktif adalah analogi dan generalisasi. Menurut Jacob
(dalam Shofiah, 2007 :15), hal ini berdasarkan bahwa penalaran induktif terbagi
menjadi dua macam, yaitu generalisasi dan analogi.
a. Analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta.
Analogi dapat juga dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang
berlainan berdasarkan kesamaannya, kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik
suatu kesimpulan.
b. Generalisasi adalah penarikan kesimpulan umum dari data atau fakta-fakta
yang diberikan atau yang ada.
a Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
b Meramalkan kesaman
c. Menyingkapkan kekeliruan
d. Klasifikasi
2. Contoh dari Analogi
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan
sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi
kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
1. Macam - Macam Generalisasi
a) Generalisasi sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh:
sensus penduduk
b) Generalisasi tidak sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh:
Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.
Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
Prosedur pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3.Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
BAB 4
DAFTAR PUSTAKA
http://carapedia.com
http://kafeilmu.com
http://www.vanz-garuda.co.cc/2010/03/penalaran-induktif.html
http://ssantoso.blogspot.com/2008/08/penalaran-induktif-dan-deduktif-materi.html
http://www.taqdire.web.id/2010/02/penalaran-induktif.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar