PERANCANGAN
SISTEM SECARA UMUM
1. PERANCANGAN
SISTEM
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan,
maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus
dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan
bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan
sistem.
Perancangan
sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
1. Perancangan
sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal / perancangan
secara makro.
2. Perancangan
sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
2. PENGERTIAN
PERANCANGAN SISTEM
Verzello / John
Reuter III
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk
rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk “.
John
Burch & Gary Grudnitski
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai
penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa
elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
George
M. Scott
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan
menyelesaikan
apa
yang mesti diselesaikan ; tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen
perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah
instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah
ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.
Dengan demikian
Perancangan Sistem dapat diartikan sbb :
1.
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2.
Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3.
Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4.
Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5.
Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan
berfungsi
6.
Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-konponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu system
3. TUJUAN
PERANCANGAN SISTEM
Tahap
Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :
1. Untuk
memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk
memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem
yang terinci)
4. PERSONIL YANG
TERLIBAT
Analis sistem
seharusnya melibatkan beberapa personil, seperti :
1. Spesialis
pengendalian
2. Personil
penjamin kualitas
3. Spesialis
komunikasi data
4. Pemakai
sistem
5. PERANCANGAN
SISTEM SECARA UMUM
Tujuan dari
desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada
user tentang sistem yang baru. Analisis sistem dan desain sistem secara umum
bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan,
dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain
sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan
berorientasi ke temuan.
TIGA KATEGORI
DESAIN SISTEM
1. Global-Based
Systems
2. Group-Based
Systems
3. Local-Based
Systems
Global-Based
Systems (Sistem Berbasis Global)
Untuk mendesain
sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara seksama
dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum. Beberapa tipe
perubahan yang umum adalah :
·
Output yang lama : dari laporan
berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik berwarna 2 atau 3 dimensi
·
Proses baru dibuat
·
Input diambil dari peralatan scan
daripada dengan pensil dan kertas
·
Database hirarki lama diubah ke database
relasional baru dengan
standar bahasa
query
·
Kontrol yang bervariasi diinstal,
termasuk UPS (Uninterruptible Power
Systems), DRP (Disaster Recovery Plans), peralatan enkripsi dan peralatan
kontrol akses biometri
·
Platform teknologi baru yang
menggabungkan seluruh topologi jaringan
organisasi
(komputer dan peralatannya) yang mendukung
Group-Based
Systems (Sistem Berbasis Kelompok)
Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user
khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk
menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat. Perancang sistem yang
bekerja pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem
group-based. Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain
sistem tertentu, seperti database dan platform teknologi tetapi pada output,
input, proses, kontrol dan untuk platform teknologi, khusus untuk group local
(LAN).
Local-Based
Systems (Sistem Berbasis Lokal)
Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang,
sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia
direncanakan untuk memiliki sistemnya. Profesional sistem umumnya dipakai untuk
bekerja sama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang berbeda,
memilih satu dan mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan
pendukungnya.
1. Model
Perancangan Mental Desainer (Designer’s Mental Design
Model)
Model ini
diformulasikan dari pengalaman, pengetahuan, studi lapangan dan input dari
interaksi yang dilakukan dengan user.
2. Model
Perancangan Mental User (User’s Mental Design Model)
Idealnya model
ini dan model desain sistem konseptual adalah sama. Interaksi joint dan proses
desain diulang hingga model desain system konseptual sama dengan model desain
mental user
3. Model
Perancangan Sistem Konseptual
Menggambarkan
modeling tool, seperti Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram
(ERD), decision table, screen prototype of report, decision tree, dll.
Specialists With
Advanced Tools (SWAT) teams
Terdiri dari 3
atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan motivasi.
Tim proyek yang
kecil lebih produktif dibandingkan dengan tim proyek untuk sistem yang lebih
besar.
CASE Tools
Digunakan oleh
tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari membangun sistem.
·
Menambah disiplin
·
Mengurangi kesalahan dan kekosongan
desain
·
Mengurangi kerja sistem yang berulang
Prototyping
Bekerja
dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka dapatkan dan
meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat desain layar,
model-model yang bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk memodifikasinya
saat berinteraksi dengan user.
6. TAHAPAN
PERANCANGAN SISTEM
6.1. PERANCANGAN
OUTPUT
Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang
tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan
bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya.
Tipe output
dapat dibedakan :
§Eksternal
Tujuan output
untuk informasi diluar organisasi pemakai
Contoh : faktur,
check, tanda terima pembayaran, dll.
§Internal
Tujuan output
untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai
Contoh :
laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.
Yang harus
diperhatikan dalam perancangan output :
§ Tipe output
(Eksternal, Internal)
§ Isi output
(keterangan atau informasi)
§ Format output
(berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik)
§ Frekuensi
(banyaknya pencetakan dalam periode tertentu)
Langkah-langkah
Perancangan Output Secara Umum :
§ Menentukan
kebutuhan Output dari sistem yang baru
§ Output yang
akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat.
§ Menentukan
parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam perancangan Output)
6.2. PERANCANGAN
INPUT
Tujuan dari
Perancangan Input adalah :
§ Untuk
mengefektifkan biaya pemasukan data
§ Untuk mencapai
keakuratan yang tinggi
§ Untuk menjamin
pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai
Proses Input
dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu :
§Data capture / Penangkapan data
§Data preparation / Penyiapan data
§Data entry / Pemasukan data
Input yang
menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data capture, data preparation dan data entry. Sedangkan input yang
menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu data capture dan data entry.
Tipe Input
§Eksternal
Pada tipe ini
pemasukan data berasal dari luar organisasi
Contoh : faktur
pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
§Internal
Analisis dan Perancangan Sistem Halaman 7
Pada tipe ini
pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem
Contoh : faktur
penjualan, order penjualan, dll
Yang perlu
diperhatikan dalam Perancangan Input adalah :
§ Tipe input
§ Fleksibel
format
§ Kecepatan
§ Akurat
§ Metode
verifikasi
§ Mudah
dikoreksi
§ Keamanan
§ Mudah
digunakan
§ Kompatibel
dengan sistem yang lain
§ Biaya yang
ekonomis
Langkah-langkah
Perancangan Input Secara Umum :
§ Menentukan
kebutuhan Input dari sistem yang baru
§ Input yang
akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang
telah dibuat
§ Menentukan
parameter dari Input
Alat Input
direct entry :
MICR, OCR, OMR,
DIGITIZER, IMAGE SCANNER, POS DEVICE, ATM, MOUSE, VOICE RECOGNITION.
6.3. PERANCANGAN
PROSES SISTEM
Tujuan dari
Perancangan Proses Sistem adalah :
§ Untuk menjaga
agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar
§ Untuk
mengawasi proses dari system
Perancangan
Proses Sistem ini bisa digambarkan dengan :
§ Sistem
Flowchart
§ DFD
§ dll
Proses
§ Real Time
§ Batch
§ Online
§ Offline
6.4. PERANCANGAN
DATABASE
Penerapan
database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis
data (database system) ini adalah suatu system informasi yang mengintegrasikan
kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Tipe dari File
1. File Master
Berisi data yang
tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu
tertentu.
Terdapat 2 tipe
file master :
a. File
Referensi
Data yang tetap,
dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan waktu yang
lama
b. File Dinamik
Data yang ada
dalam file berubah tergantung transaksi
2. File Input /
Transaksi
Berisi data
masukan yang berupa data transaksi dimana data-data tersebut akan diolah oleh computer
3. File Laporan
Berisi informasi
yang akan ditampilkan
4. File Sejarah
/ Arsip
Berisi data masa
lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi disimpan untuk keperluan
masa datang
5. File Backup /
Pelindung
Berisi salinan
data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu tertentu
6. File Kerja /
Temporary File
Berisi data-data
hasil pemrosesan yang bersifat sementara
7. File Library
Berisi
program-program aplikasi atau utility program
Akses File :
Metode yang
menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record dari
suatu file.
File dapat
diakses dengan 2 cara, yaitu :
§ Sequential
(urut)
§ Direct /
Random (langsung)
Organisasi File
:
Pengaturan dari
record secara logika didalam file dihubungkan satu dengan yang lainnya.
·
File Urut (Sequential File)
Merupakan file
dengan organisasi urut dengan pengaksesan urut pula
·
File Urut Berindex (Indexed Sequential File)
Merupakan file
dengan organisasi urut dengan pengaksesan langsung
·
File Akses Langsung (Direct Acces File)
Merupakan file
dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung
Alat Perancangan
Database
·
ERD
·
Mapping
·
Normalisasi
Langkah-langkah
Perancangan Database secara umum :
1. Menentukan
kebutuhan file database untuk sistem baru
2. Menentukan
parameter dari file database
6.5. PERANCANGAN
KONTROL
Tujuannya agar
keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memilikikeandalan dalam mencegah
kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.
Ancaman Sistem
§ Kesalahan
manusia (lalai, kurang pelatihan)
§ Perangkat
lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique,
Trojan Horse,
Logic Bomb, Worm, Virus)
§ Penyadapan
§ Pengaksesan
yang tidak sah
§ Perubahan /
kehilangan database
§ Kegagalan
landasan teknologi
Jenis Kontrol
§ Pencegahan
§ Pendeteksian
§ Pengkoreksian
6.6. PERANCANGAN
JARINGAN
Langkah :
1. Membuat
segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen,
bangunan,
lantai, dsb)
2. Membuat
sebuah model LAN
3. Mengevaluasi
LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap
segmen diseluruh
usaha
4. Interkoneksi
segmen-segmen jaringan
Topologi :
§ Bus
§ Star
§ Ring
6.7. PERANCANGAN
KOMPUTER
Kelompok
Komputer :
§ Mainframe
§ Mini Komputer
§ Mikrokomputer
Device :
§ Input
§ Output
§ Proses
§ Penyimpanan
7.
TEKANAN-TEKANAN PERANCANGAN
Perancangan
Sistem Informasi harus memperhatikan sejumlah tekanan desain (forces design) :
1. Integrasi (Integration)
2. Jalur Pemakai
/ Sistem (User / System Interface)
3. Tekanan
Persaingan (Competitive Forces)
4. Kualitas dan
kegunaan Informasi (Information
Quality and Usability)
5.
Kebutuhan-kebutuhan System (Systems
Requirements)
6. Kebutuhan-kebutuhan
Pengolahan Data (Data Processing
Requirements)
7. Faktor-faktor
Organisasi (Organizations Factors)
8.
Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas (Cost
Effectiveness
Requirements)
9. Faktor-faktor
Manusia (Human Factors)
10. Kebutuhan-Kebutuhan
Kelayakan (Feasibility Requirements)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar